Rabu, 21 Oktober 2015

Setelah Lulus Kuliah Saya Berpikiran untuk Mendirikan Organisasi Peduli Kesehatan

         Jika ada pertanyaan "organisasi apa yang kamu ingin buat setelah lulus nanti??.. jujur saya belum berpikiran kesitu karena saya menginginkan untuk langsung bekerja. saya mendapatkan pertanyaan seperti itu dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 1# maka yang terlintas di otak saya adalah organisasi peduli kesehatan. Organisasi ini termasuk organisasi sosial."Kenapa saya memilih organisasi itu?" Karena saya sering sekali melihat orang-orang sekarang sangat kurang peduli dengan kesehatannya. Mereka tanpa sadar mengkonsumsi apa yang tidak jelas bahan dan proses pembuatannya. bahkan mereka sering tidak memikirkan kesehatannya ditengah kesibukan. Jadi, saya berangan-angan jika berdirinya organisasi semacam ini kita dapat menyampaikan seberapa pentingnya kesehatan bagi hidup kita. Menjelaskan "apa saja yang harus dilakukan supaya terhindar dari penyakit?".langkah apa saja yang dapat diambil supaya tubuh tetap sehat dan kuat.disamping itu organisasi pasti memerlukan visi dan misi. 

Visi dari organisasi peduli kesehatan :
  •  Untuk menjadikan masyarakat indonesia yang sehat serta kuat. 
  •  Selain itu, dapat terhindar dari penyakit.
Misi dari organisasi peduli kesehatan :
  • Dengan menjaga makanan yang akan dikonsumsi.
  • Menjaga kesehatan tubuh.
  • Menjaga kesehatan lingkungan.
     Bentuk dari organisasi peduli kesehatan ini adalah organisasi lini. Karena menurut saya organisasi ini adalah organisasi yang kecil. Kenapa organisasi kecil? Supaya dapat menjangkau masyarakat bawah juga. dalam organisasi tersebut ketuanya dapat mengontrol langsung apa saja yang dikerjakan. Selain itu, pada organisasi ini juga belum terdapat spesialisasi pekerjaan. jadi menurut saya akan lebih efektif jika merupakan organisasi kecil yang berdiri disekitar kita.

Saya berharap, masyarakat indonesia dapat bebas dari penyakit yang berat dan dapat menjadi bangsa yang sehat serta menjadi contoh untuk bangsa-bangsa lain.


Note : Dan disamping penjelasan diatas saya berdoa untuk seluruh masyarakat indonesia yang saat ini sedang sakit semoga lekas diberikan kesembuhan oleh Allah, khususnya ibu saya tercinta.. Aamiin Yarabbal'alamiin..

Selasa, 20 Oktober 2015

Kelemahan dan Kelebihan

Sebelumnya saya membahas mengenai Struktur Organisasi. selanjutnya, Kelebihan serta kelemahan dari organisasi tersebut.

Kelebihan :


  1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
  2. spesialisasi karyawan dikembangkan dan digunakan secara maksimal.
  3. Moral serta disiplin kerja para karyawan yang menjalan­kan fungsi yang sejenis pada umumnya tinggi
  4. Koordinasi antara orang-orang yang menjalankan satu fungsi mudah dilaksanakan.
Kelemahan :
  1. Adanya kecenderungan bagi para karyawan untuk terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu sehingga sering sukar untuk mengadakan tour of duty dan tour o0f area tanpa melalui pendidikan dan latihan yang intensif terlebih dahulu.
  2. Orang-orang yang  bergerak dalam satu bidang cenderung untuk mementingkan fungsinya saja sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan dan oleh karenanya sukar untuk menggerakkan organisasi sebagai satu total system.

Bentuk Organisasi PT.Bank Negara Indonesia,Tbk

Sebelumnya kita telah membahas profil,visi-misi dan sejarah dari PT Bank Negara Indonesia,Tbk.Menurut saya organisasi PT.Bank Negara Indonesia(BNI) masuk kedalam bentuk organisasi fungsional. Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri organisasi fungsional :

-          Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
-          Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
-          Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
-          Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
-          Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi


Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional :


Selanjutnya membahas tentang struktur organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI

Sebelumnya kita telah membahas bentuk organisasi dan dilanjutkan dengan membahas struktur organisasi PT.Bank Negara Indonesia. dan di postingan selanjutnya kekurangan dan kelebihan.
STRUKTUR ORGANISASI



Komisaris Utama 

Pradjoto
Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen

Lahir tahun 1953. Memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Hukum, Universitas Indonesia (1981), dan gelar Master of Art dari Jurusan Economy, University of Kyoto (1988).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 22 Mei 2015. Mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tanggal 22 Mei 2015.

Saat ini juga menjabat sebagai Supervisor Board for Business Banking Code of Ethic Perbanas (2009-sekarang), dan Board of Advisor Ikatan Bankir Indonesia (IBI) (2006-
                                                  sekarang.


Daniel T. Sparringa
Komisaris Independen

Lahir tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Airlangga (1983), Master Sosiologi dari Flinders University of South Australia (1991), dan Doktor dalam bidang Sosiologi dari Flinders University of South Australia (1997).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 25 Juni 2015. Pada tanggal 10 September 2012 mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.




Kiagus Ahmad Badaruddin
Komisaris 
 
Lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi Perusahaan, Universitas Sriwijaya Palembang (1981), Sarjana Ekonomi Manajemen, Universitas Sriwijaya Palembang (1986), Master of Science, Policy Economic, University of Illionis, at Urbana Champaign (1991).

Diangkat dalam RUPS tanggal 1 April 2014 sebagai Komisaris BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 15 September 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan (2015-sekarang). 


Zulkifli Zaini
Komisaris Independen

Lahir tahun 1956. Memperoleh gelar Sarjana Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (1980), dan Master of Business Administration Jurusan Finance & International Bisnis, Washington University,USA (1994).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tgl 22 Mei 2015. Mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Anny Ratnawati
Komisaris Independen
Lahir tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (1985), Magister Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1989), dan Doktor Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1996).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 8 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.



Pataniari Siahaan
Komisaris 
Lahir tahun 1946. Memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti (1978) dan Sarjana dari Jurusan Teknik Sipil Transportasi Universitas Krisnadwipayana (2006), Magister Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti (2007), dan Doktor Ilmu Hukum dari Hukum, Universitas Trisakti (2011).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 25 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.



Revrisond Baswir
Komisaris

Lahir tahun 1958. Memperoleh gelar Sarjana Jurusan Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1983), Master of Business Administration Western Michigan University, USA (1991), dan Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2011).


Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 24 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.


Jos Luhukay
Komisaris Independen

Lahir tahun 1946. Memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Universitas Indonesia (1972), Master of Science dari University of Illinois (1982), dan Doctor of Philosophy dari University of Illinois (1983).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 27 Juli 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Ketua Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.






DIREKTUR

Achmad Baiquni
Direktur Utama

Lahir tahun 1957. 
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S2) dari Business Management, Asian Institute of Management, Makati, Filipina.


Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur Utama BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT BRI Tbk (2010 - 2015), Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah PT BNI Tbk (2008-2010), Direktur Korporasi PT BNI Tbk (2006 – 2008) dan Direktur Konsumer PT BNI Tbk (2003-2006).




Suprajarto
Wakil Direktur Utama
 
Lahir tahun 1956. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional, Sarjana (S2) Jurusan Manajemen Pemasaran dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S3) Jurusan Manajemen Bisnis dari Universitas Padjadjaran.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Wakil Direktur Utama BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jaringan & Layanan PT BRI Tbk (2007 - 2015), Pemimpin Wilayah Jakarta- Kantor Wilayah Jakarta 1 PT BRI Tbk (2006-2007), dan Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT BRI Tbk (2005-2006).

Sutanto
Direktur 
 
Lahir tahun 1956. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia dan Magister Management dari Drake University, Des Moines, Iowa, USA (1992).


Diangkat dalam RUPS tanggal 12 Mei 2010 sebagai Direktur BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 12 Juli 2010. Sebelumnya di BNI menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kebijakan Manajemen Risiko (2009-2010) dan Pemimpin Divisi Pendidikan & Pelatihan (2008-2009).






Rico Rizal Budidarmo
Direktur

Lahir tahun 1963. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Manajemen, Universitas Gajah Mada, Sarjana (S2) Jurusan Stern Business School dari New York University, dan Sarjana (S3) Manajemen Bisnis dari Institut Pertanian Bogor.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT BTN Tbk (2014 - 2015), GM/EVP Treasury PT BRI Tbk (2013-2014), GM/EVP Risk Management Division PT BRI Tbk (2009-2013)


 


Herry Sidharta
Direktur 
Lahir tahun 1963. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Keuangan dari Universitas Pancasila Jakarta, Sarjana (S2) Manajemen Keuangan dari Rensselaer Polytechnic Institute, New York USA.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 22 Mei 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM & Umum Perum Jamkrindo (2014-2015), Direktur Operasi Perum Jamkrindo (2013- 2014), Direktur Keuangan Perum Jamkrindo (2011-2013), Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT. BNI Tbk (2010), Pemimpin Divisi Usaha Menengah (2009-2010) dan Pemimpin Divisi Korporasi (2008-2009).


 

Adi Sulistyowati
Direktur Lahir tahun 1967. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur  BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 22 Mei 2015. Sebelumnya menjabat di BNI menjabat sebagai Pemimpin Wilayah Jakarta Senayan – PT BNI Tbk (2010 – 2012) dan Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan – PT BNI (Tbk 2012 – 2015) 





Bob Tyasika Ananta
Direktur Lahir tahun 1963. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Sarjana (S2) Jurusan Finance dari University of Oregon, USA.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur  BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager Cabang Hongkong – PT BNI Tbk (2008 - 2010), Pemimpin Divisi Internasional – PT BNI Tbk (2010 – 2011), Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis – PT BNI Tbk (2011 – 2015)




 

Anggoro Eko Cahyo
Direktur 
 
Lahir tahun 1969. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Teknik & Manajemen Industri dari Institut Teknologi Indonesia dan gelar Sarjana (S2) Jurusan Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 22 Mei 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta Kota PT BNI Tbk (2010-2011), Pemimpin Wilayah Jakarta BSD PT BNI Tbk (Mei- Agustus 2011), Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan PT BNI Tbk (2011 – 2012) dan Pemimpin Divisi Human Capital – PT BNI Tbk (2012 – 2015).




Imam Budi Sarjito
Direktur 
Lahir tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi dari Universitas Diponegoro, gelar Sarjana (S2) Jurusan Ekonomi, University of Illinois dan gelar Sarjana (S3) Jurusan Ekonomi dari Graduate School of Claremont.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 22 Mei 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis PT BNI Tbk (2005), Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis PT BNI Tbk (2008 – 2010), Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management PT BNI Tbk (2011 – 2015) dan Komisaris PT BNI Syariah (2012-2015).

Profil, Visi-Misi dan Sejarah PT.Bank Negara Indonesia,Tbk


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau biasa dikenal dengan BNI merupakan salah satu penyedia jasa perbankan terkemuka di Indonesia.PT.Bank Negara Indonesia juga mempunyai Bentuk Organisasi,Struktur organisasi serta Kelemahan dan Kelebihan
Bank Negara Indonesia juga mempunyai visi-misi.

Visi BNI
  •  Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja

Misi BNI

  • Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kapada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama
  • Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor
  • Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi
  • Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas
  • Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri
SEJARAH PT.Bank Negara Indonesia,Tbk.


Dengan sejarah yang kaya, kondisi financial yang kuat, sumber daya manusia yang unggul dan teknologi yang andal, BNI yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank nasional yang berkemampuan global.


Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Lahir pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara Indonesia.

Menyusul penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peran BNI sebagai bank sentral. BNI lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa pada tahun 1950 dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Kantor cabang BNI pertama di luar negeri dibuka di Singapura pada tahun 1955.

Peranan BNI untuk mendukung perekonomian Indonesia semakin strategis dengan munculnya
inisiatif untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960-an dengan memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung, Bank Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari pembentukan Bank Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang tinggal di kepulauan seperti di Kepulauan Riau atau daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat seperti Kalimantan. BNI juga meluncurkan Bank Keliling, yaitu jasa layanan perbankan di mobil keliling sebagai upaya proaktif untuk mendorong masyarakat menabung.

Sesuai dengan UU No.17 Tahun 1968 sebagai bank umum dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, BNI bertugas memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Segmentasi nasabah juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya bank yang melayani khusus nasabah wanita yaitu Bank Sarinah di mana seluruh petugas bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang memberikan edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan sejak 1963, BNI telah merintis layanan perbankan di perguruan tinggi saat membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Saat ini BNI telah memiliki kantor layanan hampir di seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Indonesia.

Dalam masa perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas korporatnya untuk menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama sejak BNI berdiri berupa lingkaran warna merah dengan tulisan BNI 1946 berwarna emas melambangkan persatuan, keberanian, dan patriotisme yang memang merefleksikan semangat BNI sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi logo layar kapal & gelombang untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan dunia dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan gerak maju BNI yang dinamis sebagai bank komersial Negara yang berorientasi pada pasar.

Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program restrukturisasi termasuk diantaranya melakukan rebranding untuk membangun & memperkuat reputasi BNI.Identitas baru ini dengan menempatkan angka ‘46’ di depan kata ‘BNI’. Kata ‘BNI’ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan. Sementara angka ‘46’ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Peningkatan Shareholders Value

BNI kembali mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public.


Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya kepemilikan publik.



BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.

Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh nasabah. Secara historis BNI focus pada corporate banking yang didukung dengan infrastruktur retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI.

Budaya Kerja BNI”PRINSIP 46”merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI, terdiri dari :

4 (Empat) Nilai Budaya Kerja
  • PROFESIONALISME
  • INTEGRITAS
  • ORIENTASI PELANGGAN
  • PERBAIKAN TIADA HENTI 
6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI
  • Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
  • Jujur, Tulus dan Ikhlas
  • Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
  • Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis
  • Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
  • Kreatif dan Inovatif