Jumat, 25 Februari 2011

Soal Tik Kelas 9 SMP

01. Dua komputer atau lebih yang berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi merupakan pengertian internet dari sisi….
a.ilmu pengetahuan c. komunikasi
b. teknis d. budaya
02. Awal mula berkembangnya internet dimulai dari departemen…
a.Pertanian AS c. Pertahanan AS
b.Teknologi AS d. Komunikasi AS
03. Aplikasi internet yang memungkinkan pengambilan file dengan cepat adalah
a. www b. milis c. newsgroup d. FTP
04. Aplikasi yang tidak dapat digunakan untuk berdiskusi adalah…
a. Milis b. newsgroup c. chatting d. FTP
05. Lembaga di Amerika yang memprakarsai terbentuknya jaringan internet adalah….
a. ARPNET b. MILNET c. NSFNET d. RAPNET
06. Jaringan nirkabel adalah….
a. jaringan yang menggunakan kabel c. jaringan tanpa kabel
b. jaringan TV kabel d. jaringan yang terhubung dengan kabel komputer
07. Bila kita menginginkan jaringan dalam suatu ruangan pada kantor dan gedung, kita harus menggunakan jaringan…
a. WAN b. LAN c. MAN d. PAN
08. Saluran telepon yang digunakan untuk sarana koneksi internet disebut…..
a. Dial up b. down load c. network connections d. nirkabel
09. Yang dimaksud dengan Wifi adalah….
a. teknologi jaringan nirkabel yang mempunyai frekuensi tinggi
b. teknologi jaringan kabel yang mempunyai frekuensi tinggi
c. teknologi jaringan nonkabel yang berdaya listrik tinggi
d. teknologi jaringan tanpa kabel yang berfrekuensi pada kekuatan rata-rata
10. Pengertian jaringan komputer yang tepat adalah….
a. kumpulan dari beberapa komputer atau peralatan lainnya
b. sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan
c. kumpulan dari printer yang saling terhubung
d. kumpulan dari speaker
11. Yang termasuk jaringan WAN adalah…
a. jaringan komputer dalam gedung sekolah c. jaringan komputer antar benua
b. jaringan komputer dalam sebuah propinsi d. jaringan komputer tanpa kabel dengan memakai satelit
12. Berikut ini yang merupakan kelebihan modem eksternal adalah…
a. mudah dipasang c. kecepatan aksesnya lebih tinggi
b. harganya murah d. mereknya terkenal
13.Perangkat lunak yang digunakan untuk browser adalah….
a. Windows XP b. mIRC c. Microsoft Outlook d. Internet Explorer
14. Satuan ukuran kecepatan akses internet adalah…
a. bit per second b. meter per second c. point per second d. pixel per second
15. Perangkat keras yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog (audio) dan sebaliknya disebut…
a.printer b. modem c. scanner d. speaker
16. Kepanjangan modem adalah…
a. modulator demodulator c. modulator demodernisasi
b. modem demodulator d. modem demodernisasi
17. Di dalam CPU komputer, modem yang dipasang adalah…
a.modem eksternal b. modem internal c. RAM d. slot
18. Software yang mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur proses internal, memanajemen penggunaan memori dan memberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian disebut…
a. finger b. sistem operasi c. telnet d. browser
19. Asosiasi yang menyediakan jasa menyediakan jasa internet di Indonesia adalah….
a. ASJII b. APJII c. telkomsel d. Indosat
20. Perangkat yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat favorit pelanggan disebut…
a.bandwidth b. backbone c. server proxy d. file server

Jumat, 18 Februari 2011

Artikel pendidikan di Indonesia

Masalah Pendidikan di Indonesia


Peran Pendidikan dalam Pembangunan


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan


Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas


”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.